![]() |
Foto : Empat desa terdampak, Desa Ladang Bisik, Pea Jambu, Srikayu, dan Muara Pea terkait pencemaran perusahaan PT Nafasindo |
ACEH SINGKIL | BATANEWS
Ribuan ikan ditemukan mati mengambang di Sungai Lae Gombar (juga disebut Sungai Ladang Bisik) sejak Sabtu pagi, 6 September 2025.
Warga di empat desa terdampak—Desa Ladang Bisik, Pea Jambu, Srikayu, dan Muara Pea—dikejutkan oleh fenomena yang menyebar cepat melalui media sosial sekitar pukul 05.00 WIB .
Kronologi dan Dugaan Pencemaran
- Warga serta aparat desa langsung mendatangi lokasi kejadian bersama pihak perusahaan PT Nafasindo untuk melakukan pengecekan awal .
- Kepala Desa Ladang Bisik, Kasih Angkat, menyatakan tanggul kolam limbah nomor 9 milik PT Nafasindo jebol, menyebabkan limbah mengalir ke sungai .
- Air sungai terlihat keruh dan berbau menyengat, serta dijadikan tidak bisa lagi digunakan warga untuk mandi atau mencuci. Beberapa keramba juga terdampak matinya ikan .
Penyelidikan Resmi
- Tim gabungan dari Kepolisian, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh Singkil, berserta perwakilan PT Nafasindo melakukan inspeksi langsung di lokasi .
- DLHK telah mengambil sampel air dari kolam limbah dan sungai untuk diuji di laboratorium. PT Nafasindo diketahui mengakui adanya kebocoran limbah .
Dampak Lingkungan dan Kehidupan Warga
- Kejadian ini tidak hanya berdampak pada ikan, tetapi juga mengancam sumber air bersih yang selama ini digunakan masyarakat setempat .
- Seorang warga, Ustaz Amin, menyayangkan kondisi ini yang mendadak menghadirkan krisis lingkungan dan ekonomi bagi masyarakat pesisir sungai .
Harapan dan Tuntutan Masyarakat
- Kepala Desa Ladang Bisik dan warga mendesak agar PT Nafasindo segera bertanggung jawab jika terbukti menyebabkan pencemaran. Tidak hanya kompensasi, namun juga tindakan pemulihan lingkungan yang serius .
- DLHK sedang menunggu hasil uji laboratorium sebagai dasar untuk mengambil langkah penegakan hukum atau remediasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Peristiwa kematian massal ikan di Sungai Lae Gombar/Ladang Bisik menjadi alarm serius bagi isu lingkungan di Aceh Singkil.
Jika limbah pabrik benar menjadi penyebab utama, tindakan nyata dari pemerintah daerah dan PT Nafasindo sangat dibutuhkan untuk pemulihan ekosistem serta pemenuhan hak masyarakat yang terdampak.